Sunday, November 18, 2018

 N O K E N
Pada saat acara dansa para wanita selalu menggunakan tas noken sebagai hiasan
Noken adalah aksesoris busana tradisional di papua dan awalnya dibuat oleh kaum perempuan-perempuan di Papua. Mungkin sekarang telah menjadi trend bukan saja untuk aksesoris terutama sejak Noken ini populer untuk oleh-oleh khas Papua. Namun sejatinya Noken adalah lambang kedewasaan para perempuan terutama perempuan asli suku Dani. Semua perempuan yang sudah bisa membuat noken, sebagai indikasi bahwa perempuan tersebut dianggap sudah dewasa. Bisa membuat noken juga merupakan salah satu syarat untuk menikah. Filosofi lain, noken melambangkan kebaikan, perdamaian, dan kesuburan. Noken memang hanya ada di Papua, namun tas tradisional ini menambah prestasi keunikan dalam hal keanekaragaman budaya Indonesia. Keunikan noken membuat tradisi budaya ini didaftarkan ke UNESCO sebagai karya tradisional dan warisan dunia. Tanggal 4 Desember 2012 noken pun ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan Papua Asli.
Noken is traditional fashion accessories of Papua and originally created by the women of Papua. Perhaps now it is become trend not only for accessories especially since this Nokens popular as typical souvenirs of Papua. But actually Noken is the symbol of the maturity of women, especially indigenous women of Dani. All women who have been able to make these, as an indication that these women are considered adults. these also constitute one of the requirements for getting married. Another philosophy, noken symbolizes kindness, peace, and fertility. Noken is available only in Papua, but successfully adds to the unique traditional bags achievement in terms of diversity of Indonesian culture. Uniqueness of nokeng made this cultural tradition registered at UNESCO as a masterpiece of traditional and world heritage. Dated on December 4th, 2012 nokeng was established by UNESCO as a cultural heritage of origin papuan.
foto pada saat Yubelium 50 thn emos di apahapsili.

Friday, November 2, 2018

Segala sesuatu cara yang dimiliki dan diperlakukan dalam hidup dan kehidupan oleh orang Yali perlu di lindungi, dipelihara , dijaga dan dilestarikan secara baik dan benar karena merupakan suatu kekayaan daerah Yali dan sekaligus kekayaan utama bangsa Indonesia. Pelestarian budaya daerah ada pada generasi orang Papua pada umumnya dan lebih khusu untuk orang Yali dan generasi mendatang orang Yali itu sendiri, bila budaya dan kebudayaan orang Yali itu hilang maka miskinlah orang daerah Yalimo pada tahun tahun yang akan datang dalam pelestarian budaya daerah yalimo . melestarikan budaya Yalimo berarti anda melestrikan dan mengawetkan tubuh anda sendiri supaya awet muda dan disegani oleh banyak orang lain dari luar daerah Yalimo.
Pohon wali ( kasuari atau cemara) di daerah Yalimo di tanam oleh manusia dengan maksud supaya menyuburkan tanah yang tidak subur untuk menanam hasil kebun , dan juga diambil bagiannya untuk papan membangun rumah dan kayu api.orang tidak menebang sembarangan tanpa seijin yang menanam pohon.Artinya disini bahwa budaya dan kebudayaan orang Yali juga harus di tanam di hati sanubari orang Yali sendiri supaya budaya itu tetap subur dan dilestarikan dan dipelihara sebagai kekayaan orang Yali sendiri. hasil perdagangan budaya orang Yali ke luar daerah mendatangkan inkam perkapita dalam menunjang kesejahteraan ekonomi keluarga orang Yali.
Kebudayaan orang Yali itu terkenal diseluruh dunia sampai ke museum internasional di Jerman ,Belanda Inggris dan Amerika. Mereka jual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli di daerah Yalimo.sedangkan Museum Internasional di Jakarta belum banyak budaya daerah Yali, sedangkan daerah Yalimo sendiri belum melestarikan budayanya didaerah sendiri. Pelestarian budaya dalam arti luas adalah melindungi nilai budaya leluhur orang Yali antara lain adalah, tumbuh-tumbuhan , hewan,tambang, dan manusianya sekalipun.
Nilai babi untuk orang Yali emas yang berharga untuk menyelesaikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh orang Yali, budaya memelihara babi perlu ditingkatkan dan dikembangkan oleh orang Yali adalah.Karena nilai babi di daerah Pegunungan pada umumnya dan didaerah Yalimo khususnya adalah kekayaan yang paling utama dan terutama dalam kehidupan perekonomian bermasyarakat di daerah Yalimo. Selain babi ada hewan lain yang nilainya sangat tinggi dan terkenal diseluruh dunia adalah burung Cenderawasih, Pelestarian hutan untuk melindungi hewan-hewan bernilai tinggi dimata dunia dan dianggap hewan langkah antara lain adalah Burung: Cenderawasih, Kasuari , Puali,Lilik, Elawi,dan werene, Bentuk dan warna burung-burung ini tidak sama dengan burung-burung lain yang ada di tanah Papua atau Provinsi lain di Indonesia, maka perlu melestarikan budaya kekayaan alam daerah,Yaitu Anggrek kuning yang disebut Wik , hele punting,si atau disebut juga tali rotan , pohon Gaharu,kayu besi,kayu Wali,Sahi dan Marapna semua ini kayu yang kuat untuk membuat sesuatu yang bernilai tinggi untuk orang Yali.Foto cara berpakaian budaya yali
By-luis wasage

SinarHohickon. Blogspot. Com

Segala sesuatu cara yang dimiliki dan diperlakukan dalam hidup dan kehidupan oleh orang Yali perlu di lindungi, dipelihara , dijaga dan dilestarikan secara baik dan benar karena merupakan suatu kekayaan daerah Yali dan sekaligus kekayaan utama bangsa Indonesia. Pelestarian budaya daerah ada pada generasi orang Papua pada umumnya dan lebih khusu untuk orang Yali dan generasi mendatang orang Yali itu sendiri, bila budaya dan kebudayaan orang Yali itu hilang maka miskinlah orang daerah Yalimo pada tahun tahun yang akan datang dalam pelestarian budaya daerah yalimo . melestarikan budaya Yalimo berarti anda melestrikan dan mengawetkan tubuh anda sendiri supaya awet muda dan disegani oleh banyak orang lain dari luar daerah Yalimo.
Pohon wali ( kasuari atau cemara) di daerah Yalimo di tanam oleh manusia dengan maksud supaya menyuburkan tanah yang tidak subur untuk menanam hasil kebun , dan juga diambil bagiannya untuk papan membangun rumah dan kayu api.orang tidak menebang sembarangan tanpa seijin yang menanam pohon.Artinya disini bahwa budaya dan kebudayaan orang Yali juga harus di tanam di hati sanubari orang Yali sendiri supaya budaya itu tetap subur dan dilestarikan dan dipelihara sebagai kekayaan orang Yali sendiri. hasil perdagangan budaya orang Yali ke luar daerah mendatangkan inkam perkapita dalam menunjang kesejahteraan ekonomi keluarga orang Yali.
Kebudayaan orang Yali itu terkenal diseluruh dunia sampai ke museum internasional di Jerman ,Belanda Inggris dan Amerika. Mereka jual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli di daerah Yalimo.sedangkan Museum Internasional di Jakarta belum banyak budaya daerah Yali, sedangkan daerah Yalimo sendiri belum melestarikan budayanya didaerah sendiri. Pelestarian budaya dalam arti luas adalah melindungi nilai budaya leluhur orang Yali antara lain adalah, tumbuh-tumbuhan , hewan,tambang, dan manusianya sekalipun.
Nilai babi untuk orang Yali emas yang berharga untuk menyelesaikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh orang Yali, budaya memelihara babi perlu ditingkatkan dan dikembangkan oleh orang Yali adalah.Karena nilai babi di daerah Pegunungan pada umumnya dan didaerah Yalimo khususnya adalah kekayaan yang paling utama dan terutama dalam kehidupan perekonomian bermasyarakat di daerah Yalimo. Selain babi ada hewan lain yang nilainya sangat tinggi dan terkenal diseluruh dunia adalah burung Cenderawasih, Pelestarian hutan untuk melindungi hewan-hewan bernilai tinggi dimata dunia dan dianggap hewan langkah antara lain adalah Burung: Cenderawasih, Kasuari , Puali,Lilik, Elawi,dan werene, Bentuk dan warna burung-burung ini tidak sama dengan burung-burung lain yang ada di tanah Papua atau Provinsi lain di Indonesia, maka perlu melestarikan budaya kekayaan alam daerah,Yaitu Anggrek kuning yang disebut Wik , hele punting,si atau disebut juga tali rotan , pohon Gaharu,kayu besi,kayu Wali,Sahi dan Marapna semua ini kayu yang kuat untuk membuat sesuatu yang bernilai tinggi untuk orang Yali.Foto cara berpakaian budaya yali
By-luis wasage

SinarHohickon. Blogspot. Com

Konflik horizontal 

.Minggu Pertama Saya Dengar dari Pegunungan Bintang
.Minggu Kedua Saya Dengar Dari Jayawijaya
.Minggu Ketiga Saya Dengar dari Yahukimo
.Minggu Keempat saya Dengar dari Tolikara
.Dan hari ini Saya dengar dari Yalimo…
.Tak Tau esok Akan Datang Dari mana Lagi brita itu?
.Hanya Demi Kepentingan Politik,Ekonomi dan Sosial/budaya
.Korban Nyawa pun Berjatuhan diatas Tanah ini
.Ahhhkkk… Sayangg Beribu-ribu sayang…
.Haii…… Kawanku !!!
.Pernah Kah anda Mendengar Teriakan Dijalanan Tua itu?
.Yang Mengatakan KAMI SEDANG PUNAH?
.Pernahkah Anda Melihat Coretan Di Jalanan Tua itu?
.Yang Menuliskan KAMI SEDANG PUNAH?
.Dan Pernah kah Anda Berpikir?
.KAMI AKAN PUNAH?
.aaaaiihh Yeskon eehhh…
.Kami Sudah di Bantai Oleh Mereka
.Kami Sudah di Bunuh Oleh Mereka
.Kami Sudah di Culik Oleh Mereka
.Kami Sudah Tidak Banyak lagi KAWAN !!!
.Sadar,Sadar dan Sadarlah Saudaraku
Che Yare
Mnukwar 27 oktobert 2018

SinarHohickonblogspot

Puisi Anak Rantau Di Negeri Orang Oleh Luis Wasage Puisi Anak Rantau di negeri orang oleh Luis wasage Foto wasage luise Dengan tin...